Artikel Terbaru

Tampilkan postingan dengan label Hot News. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hot News. Tampilkan semua postingan

Gayus Marah, Sebut Paspor Guyana Permainan Kotor Polisi & Intelijen

Jakarta - Gayus Tambunan sangat marah dengan pihak kepolisian yang menemukan dua gambar paspor warga negara Republik Guyana yang mirip dirinya dengan nama Yosep Morris dan istrinya Milana Anggraeini dengan nama Ann Morris. Gayus menyebut hal itu sebagai permainan kotor polisi.

"Dia bukan main marahnya. Ini permainan kotor polisi, melempar isu paspor palsu. Ini permainan intelijen kotor, ini semua permainan," ujar pengacara Gayus, Adnan Buyung Nasution, sebelum sidang vonis Gayus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera, Jakarta, Rabu (19/1/2011).

Menurut Buyung, Gayus tidak membuat paspor berwarga negara Republik Guyana. Buyung juga yakin hal itu merupakan rekayasa polisi.

"Siapa yang bilang dia bikin paspor? Saya yakin ini rekayasa polisi. Orang yang membuka mulut dibenam dengan isu yang jelek. Kenapa nggak fair play," kata pria berambut perak ini.

Soal 12 Inpres dari Presiden SBY, Buyung menyebut, hal itu bukan baru. Inpres menurutnya untuk pencitraan pemerintah.

"Ini bukan barang baru. Ini hanya pencitraan, sekarang sudah terlambat. Pak Boediono bukan orang yang biasa berantem. Dia selalu melakukan cara-cara persuasif sama kayak SBY. Yang kita butuhkan adalah fighter yang berani melawan korupsi," tutur Buyung.sumber
Baca Selengkapnya

FPI Mulai Kepung Goethe Institut

JAKARTA – Jelang digelarnya konferensi dan program pendukung kegiatan yang digelar Goethe Institut bertajuk Indonesia dan Dunia pada 1965, puluhan massa Front Pembela Islam dikhabarkan mulai mendatangi Goethe Institut, di Jalan Sam Ratulangi, Menteng, Jakarta, Selasa (18/1/2011).

Beberapa warga yang juga berniat mendatangi lokasi tersebut bahkan memberikan peringatan kepada rekan-rekannya yang lain agar berhati-hati saat datang ke Goethe tersebut.

“Kawan-kawan yang mau hadir diharapkan waspada lantaran FPI juga ikut datang ke sana,” ujar Ficky, salah seorang warga yang ingin melihat gelaran acara tersebut.

Konferensi yang akan digelar tersebut rencananya memang membahas persoalan Indonesia antara tahun 1965-1966 yang dianggap menjadi salah satu tragedi kemanusiaan paling besar dalam sejarah manusia setelah Perang Dunia Kedua terjadi di Indonesia.

Salah satu materi yang akan disampaikan dalam gelaran konferensi tersebut adalah persoalan tuduhan upaya menggulingkan kekuasaan pemerintah oleh pihak komunis, hingga mengakibatkan sekitar 500.000 sampai 1 juta orang tewas dibunuh. Menurut lembaga tersebut, Konteks domestik dan internasional peristiwa ini sampai sekarang tidak pernah disorot.

Konferensi ini, menurut Goethe Institut, bertujuan untuk menyumbangkan sebuah diskursus sejarah di tengah situasi politik Indonesia saat ini dengan cara meningkatkan pengetahuan akademis mengenai dimensi internasional peristiwa 1965/1966.

Berbagai program budaya yang juga telah dipersiapkan, antara lain pameran sejarah, pementasan teater boneka kertas, pementasan tari, peluncuran buku, lomba penulisan esay dan diskusi panel yang terbuka untuk umum, kami harap dapat memicu diskusi yang lebih luas mengenai episode abu-abu sejarah Indonesia ini. 
sumber
Baca Selengkapnya

Gila! Al Quran Jadi Dibakar di Amerika

INILAH.COM, Springfield - Pembatalan aksi pembakaran Al Quran di Amerika Serikat cuma omong kosong, buktinya dua pendukung Pendeta Terry Jones tetap melakukan aksi tersebut.

Pelakunya adalah Pendeta Bob Old dan Pendeta Danny Allen, keduanya membakar Al Quran pada Sabtu (11/9) di hadapan sekelompok orang yang sebagiannya merupakan awak media.

Kedua pendeta itu menyiram dua buah Al Quran dan sebuah teks Islam lainnya dengan cairan pembakar, lalu menyulutnya dengan api. Mereka menyaksikan bersama-sama kitab suci umat Islam itu menjadi abu.

Aksi dua pendeta itu dilakukan di pekarangan belakang kediaman Old si Springfield. Mereka mengatakan aksinya merupakan pesan dari Tuhan.

Old mengatakan bahwa gereja telah mengecewakan banyak orang karena tidak mendukung aksinya. "Saya yakin bahwa sebagai negara kita berada dalam bahaya," ujarnya sebagaimana dikutip media online Tennessean.com (12/10).

"Ini adalah buku berisi kebencian, bukan cinta," katanya sambil memegang Al Qur`an sebelum kemudian membakarnya.

"Ini adalah kitab palsu, Nabi Muhammad adalah nabi palsu dan itu merupakan wahyu palsu," tambahnya.

Kedua pendeta itu lantas melakukan apa yang disebutnya sebagai "demonstrasi damai" dengan sedikit gegap gempita. Delapan orang wartawan ikut menyaksikan aksi kedua rohaniwan gereja itu.

sumber : http://www.inilah.com/read/detail/820111/gila-al-quran-jadi-dibakar-di-amerika
Baca Selengkapnya